Jernih dan Mencerahkan

Sri Mulyani: Dunia Pasti Resesi di 2023

161

Kinipaham – Menteri Keuangan atau Menkeu, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, dunia pasti resesi di 2023 mendatang. Menurutnya, banyak negara di dunia menaikkan suku bunga acuan secara ekstrim dan bersamaan. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya inflasi sampai resesi.

Setidaknya hal tersebut yang disampaikan Sri Mulyani di konferensi pers APBN KiTa yang digelar secara daring, belum lama ini.

“Bank dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrim dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023,” ujar Sri Mulyani.

Ilustrasi resesi. Foto: RRI.
Ilustrasi resesi. Foto: RRI.

Sri Mulyani menjelaskan, Federal Reseve memastikan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi Amerika Serikat terkendali. Suku bunga di AS sendiri sudah naik sebesar 75 basis poin (bps).

“Suku bunga Inggris di 2,25%, naik 200 bps selama tahun 2022. AS sudah mencapai 3,25%, mereka menaikkan lagi 75 bps. Ini merespon bahwa inflasi 8,3% masih belum acceptable,” terangnya.

Menurut dia, kenaikan suku bunga tak hanya terjadi di Amerika Serikat, melainkan juga di negara-negara lain di kawasan Eropa dan Amerika Latin. Bahkan, Brazil menaikkan suku bunga hingga 13,7 persen, naik 450 bps selama 2022. Sementara indonesia berada di level 4,25%.

Menkeu Sri Mulyani. Foto: Antara.

Sri Mulyani memastikan, pelemahan ekonomi global sudah mulai terlihat dari aktivitas Purchasing Managers’ Index atau PMI manufaktur global yang turun dari 51,1 ke 50,3 pada Agustus 2022 lalu.

Nah, dari negara-negara G20 dan ASEAN-6, hanya 24% saja yang aktivitas manufakturnya masih di level ekspansi dan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Mereka adalah Rusia, Arab Saudi, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

“Hanya 24% dari negara G20 dan ASEAN-6, artinya mayoritas melambat dan kontraksi. Indonesia dengan kelima negara yang lain masih pada level yang akseleratif. Ini hal yang cukup positif tapi kita juga sangat menyadari lingkungan global kita mengalami pelemahan,” kata Sri Mulyani.

Ruangan komen telah ditutup.