Jernih dan Mencerahkan

Catat! Begini Pilates yang Aman untuk Ibu Pasca Melahirkan

428

Kinipaham – Sejak beberapa tahun terakhir, pilates banyak digandrungi masyarakat di Indonesia, terutama kaum hawa. Lantas, bagaimana pilates yang aman untuk ibu pasca melahirkan?

Sebagai catatan, pilates dikenal berkat kemampuannya untuk menyelaraskan kembali tubuh dan membangun kekuatan, fleksibilitas dan stabilitas inti tubuh. Namun, khusus untuk ibu pasca persalinan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

“Biasanya, setelah melahirkan, dapat terjadi pemisahan otot (perut), yang disebut diastasis recti. Wanita dapat memeriksa sendiri pemisahan otot perut, dan jika mereka memiliki jarak lebih dari dua jari, latihan perut tradisional dapat memperburuk jarak tersebut, ” ujar seorang instruktur Pilates selebriti bernama Melissa Bentivoglio, dikutip dari Antara, Jumat (19/1).

Baca juga: Jangan Salah, Wajah Berminyak Tetap Butuh Pelembap

Menurut instruktur pilates bersertifikat di Good Day Pilates di New York City Jordan Galloway, seperti halnya olahraga apa pun, Anda harus memulai dari tempat yang sesuai dengan tingkat kebugaran Anda dan, dari sana, tingkatkan tantangan untuk terus menjadi kuat.

Tapi, dia mengingatkan, itu tidak berarti menaikkan tempo atau menambah beban hanya karena Anda bisa.

“Satu hal yang penting dalam pilates adalah lebih baik melakukan gerakan lambat dan terkontrol untuk memaksimalkan waktu otot Anda tetap berada di bawah ketegangan,” katanya.

Pilates yang aman. Foto: Women's Health.
Pilates yang aman. Foto: Women’s Health.

Bentivoglio juga berbagi bahwa hal terbaik yang dapat Anda lakukan saat kembali ke pilates adalah melakukannya secara perlahan. Pengalaman individu dan jadwal pemulihan dapat bervariasi, begitu pula memori otot.

Pilates juga menurut para ahli merupakan latihan yang sangat bergantung pada hubungan pikiran-tubuh. Sehingga, ini menjadi cara brilian untuk meningkatkan suasana hati dan merasa baik secara alami. Hal tersebut juga dapat memicu perasaan ibu yang baru melahirkan merasa seperti diri Anda yang dulu lagi.

Namun, American College of Obstetrics and Gynecologists mengatakan, jika Anda menjalani persalinan pervaginam tanpa komplikasi, Anda hanya perlu menunggu beberapa hari, atau selama Anda merasa siap untuk berolahraga.

Dalam hal ini, olahraga yang dimaksud adalah peregangan ringan, jalan kaki, dan mungkin satu atau dua kali kegel. Tidak ada maraton. Yang lebih umum, dokter menyarankan untuk menunggu hingga pemeriksaan enam minggu agar Anda bisa berolahraga, seperti yang dianjurkan oleh National Childbirth Trust, sebuah badan amal terkemuka untuk ibu dan bayi di Inggris.

“Penting bagi siapa pun pasca melahirkan untuk mendapatkan izin dari dokter dan penyedia layanan kesehatan sebelum kembali berolahraga,” kata Galloway.

Bagi mereka yang menjalani operasi caesar, tunggulah hingga dokter memberikan izin kepada Anda, biasanya 12 minggu setelah melahirkan. Kata Bentivoglio, tempat sayatan memerlukan waktu untuk pulih, dan penting untuk menghindari aktivitas yang dapat membuat otot perut tegang.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.