Jernih dan Mencerahkan

Ngeri, Begini Isi Surat Terakhir yang Ditemukan di Jasad Pemusik Kapal Titanic

261

Kinipaham – Kendati sudah tenggelam sejak 108 tahun lalu, namun misteri mengenai kapal mewah milik Inggris, Titanic, masih dibicarakan hingga kini. Banyak pihak meyakini, karamnya kapal tersebut di samudra Atlantik Utara dipicu lalainya sang kapten hingga menubruk gunung es berukuran raksasa.

Akibatnya, pelat lambung Titanic melengkung ke dalam di sisi kanan kapal, serta mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap air. Dua setengah jam kemudian, bahtera itu dibanjiri air laut yang mengalir deras ke dalam tubuhnya.

Titanic akhirnya karam dalam pelayaran perdananya pada 15 April 1912. Dari 2.223 penumpang dan awak kapal, yang selamat hanya 706 orang. Dua pertiganya, yakni 1.517 orang tamat di lautan.

Baca juga: Saat SPBU Belum Ada, Pemilik Kendaraan Isi Bensin di Apotek

Menariknya, kala seluruh penumpang kapal mondar-mandir menyelamatkan diri, para pemain musik tetap di tempat dan mengalunkan irama hiburan. Tujuannya, agar suasana yang sedemikian kacau bisa sedikit tenang.

Dilansir dari Mirror, Sabtu 1 Februari 2020, konon Nearer, My God, To Thee menjadi lagu terakhir yang mereka mainkan. Kala itu, band yang beranggotakan delapan orang itu dipimpin pria bernama Wallace Hartley.

Ketika jasad Wallace diangkat dari laut 10 hari kemudian, tas biolanya masih menempel di tubuhnya. Benda itu yang membuatnya bisa tetap mengambang.

Sejumlah barang pribadi pun ditemukan pada jenazahnya. Salah satunya, sepucuk surat yang masih dalam keadaan baik karena terbungkus jaket penyelamat dan tas biola miliknya.

Ternyata, surat itu merupakan pemberian orangtua Wallace, Albion dan Elizabeth Hartley yang diterima sehari sebelum kapal tersebut karam. Secara garis besar, surat itu berisikan kritikan mereka yang tak terima anaknya diberikan tugas yang sedemikan berat dari Titanic. Sebab, jeda istirahatnya saat bermusik sangat singkat.

Pada surat yang tulisannya nampak samar itu, sang ayah juga seperti merasa khawatir terhadap kondisi Wallace di kapal. Hal itu terlihat melalui kalimat akhir yang ia tuliskan untuk sang putra tersayang.

“Aku harap semuanya baik-baik saja bagimu,” tulisnya.

Baca juga: Ilmuwan Kembali Temukan Cairan di Mars, Mengandung Mineral?

Saat ini, surat dengan nilai sejarah tinggi itu telah terjual melalui lelang pribadi yang digelar pengumpul kenang-kenangan Titanic pada 22 April 2016. Kala itu, kertas berisikan tinta memudah tersebut laku sekitar 25 ribu pound sterling atau Rp476 jutaan.

Sementara sebelumnya, biola yang dimainkan olehnya sudah terjual lebih dulu seharga 1,1 juta poundsterling atau setara Rp21 miliar lebih.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.