Jernih dan Mencerahkan

Nastar Hingga Kastengel, Ternyata Ada Jejak Eropa di Kue-kue Lebaran

809

Kinipaham – Momen lebaran Idul Fitri selain identik dengan ketupat, opor dan rendang, juga tak lengkap rasanya jika belum ada kue-kue kering. Kue-kue ini siap tersaji di meja untuk menyambut keluarga atau kerabat yang berkunjung ke rumah. Beberapa di antaranya adalah nastar, kastangel, putri salju dan kue semprit. Namun, apakah kamu tahu asal-usul kue-kue tersebut?

Penjajahan yang dilakukan bangsa Eropa, khususnya Belanda ternyata berpengaruh terhadap kuliner Indonesia. Termasuk juga kue lebaran yang kini tak pernah absen hadir di hari raya Idul Fitri. Nah, berikut asal-usul kue lebaran yang dilansir dari berbagai sumber.

Nastar

Nastar ternyata berasal dari bahasa Belanda ananas dan taart. Ananas artinya nanas dan taart artinya kue. Kue ini digemari oleh orang Belanda dan diisi oleh selar blueberry atau apel. Lantaran blueberry dan apel sulit ditemukan di Indonesia, nanas akhirnya dipilih menjadi bahan isian.

Nastar sendiri bentuknya lebih kecil dibanding pie atau tart orisinil dari Eropa. Terbuat dari adonan tepung terigu, mentega dan telur. Bentuk kue ini bulat dengan diameter kurang lebih 2cm dan di bagian atas sering diberi kismis sebagai penambah rasa atau cengkeh sebagai pengharum alami.

Kastangel

Sama dengan nastar, kastangel juga berasal dari Belanda. Identik dengan taburan keju, kastangel berasal dari bahasa Belanda yang terdiri dari kata kaas yang berarti keju dan stengels yang artinya batangan. Oleh karena itu, kastangel disebut juga keju batangan. Keju yang digunakan dalam pembuatan kue ini bisa keju cheddar, edam atau guda, sesuai selera.

Di Belanda, ukuran kastangel sendiri tidak sependek yang biasa kita temui, panjangnya bisa mencapai 30 cm. Di Indonesia, ukuran kue ini dimodifikasi lantaran ukuran oven yang tak terlalu besar sedangkan rasanya tidak berubah. Kastangel juga dipecaya diperkenalkan oleh para nyonya-nyonya Belanda di masa kolonial.

Putri Salju

Masih ada campur tangan bangsa Eropa, kue putri salju ternyata sangat terkenal di Jerman dan Austria. Disana, kue ini disebut dengan nama Vanillekipferl. Ada yang menyebut bahwa asal mula kue putri salju berasal dari Austria. Sama seperti di Indonesia, Vanillekipferl juga berbentuk bulat sabit kecil, diberi perasa vanilla dan bertabur gula halus. Di Jerman dan Austria, kue ini menjadi ciri khas perayaan Natal.

Kue Semprit

Kue semprit memang tak sepopuler tiga penganan di atas, namun kue ini tetap menjadi favorit banyak orang. Jika di Indonesia populer dengan nama semprit, di luar negeri, kue ini bernama spritz. Nama spritz sendiri berasal dari bahasa Jerman, spritzen yang artinya untuk dimuncratkan.

Nama spritz memang sesuai dengan pembuatan kue semprit yang dibuat dengan cara dimuncratkan dengan menggunakan alat khusus bernama spuit. Adonan yang terdiri dari tepung terigu, margarine, telur dan lainnya dimasukkan dalam plastik yang pada ujungnya diberikan alat spuit, lalu adonan pun ‘dimuncratkan’ dengan bentuk huruf O atau S. (SFN)

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.