Mengenal NRF, Pasukan NATO yang Diterjunkan saat Rusia Invasi Ukraina
Kinipaham – Baru-baru ini, North Atlantic Treaty Organization atau NATO memastikan bakal menerjunkan pasukan khusus bernama NRF (Nato Response Force) untuk memperkuat pertahanan atas invasi Rusia terhadap Ukraina.
Sekretaris Jenderal atau Sekjend NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, keputusan pihaknya menerjunkan NRF merupakan keputusan yang telah disiapkan secara matang. Menurutnya, ada ribuan pasukan yang rencananya akan dikirimkan langsung ke lokasi.
“Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan, sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, di laut, dan di udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan,” ujar Stoltenberg, dikutip Kinipaham dari AFP, Sabtu 26 Februari 2022.
“Kami kini menempatkan Pasukan Respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif. Kita membicarakan ribuan tentara. Kita membicarakan kemampuan udara dan laut,” lanjutnya.
Meski telah berulang kali disebutkan, namun belum banyak pihak yang mengetahui siapa sebenarnya NRF. Biar tak penasaran, kami akan membahasnya lebih detil.
Siapa Sebenarnya Pasukan NRF?
Dilansir dari laman resmi NATO yang dimuat CNN, NRF merupakan pasukan multinasional yang berasal dari unit darat, laut, udara, dan pasukan operasi khusus (SOF) yang dapat ditempatkan NATO dengan cepat sesuai kebutuhan mereka.
Pasukan khusus tersebut kabarnya mampu bereaksi dalam konflik di waktu yang cepat untuk menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis hingga pertahanan kolektif.
Pasukan NRF dibentuk dalam sistem rotasi, di mana blok tersebut memberikan unit pasukan darat, laut, udara, ataupun SOF dalam periode 12 bulan. NRF juga terbuka untuk negara yang bermitra dengan NATO, meski penempatannya masih harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Atlantik Utara.
Menurut keterangan di laman tersebut, NRF pertama kali dibentuk pada 20 tahun silam. Kini, mereka telah memiliki pasukan sebanyak 40 ribu lebih.
“Pasukan Respons NATO (NRF) didirikan pada 2002 lewat Perjanjian Berlin Plus sebagai kekuatan kesiapsiagaan yang terdiri dari satuan udara, darat, laut, dan Pasukan Khusus yang mampu ditempatkan secara cepat,” demikian penjelasan NATO terkait NRF.
NRF juga terbagi dalam beberapa unit, yakni Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi (VJTF), Initial Follow on Forces Group (IFFG), Follow-on Forces Group (FFG), dan Unit Integrasi Pasukan NATO (NFIUs).
Gebrakan Pasukan NRF
Pasukan NRF kerap diterjunkan untuk menanggulangi sejumlah masalah terkait keamanan negara dan bencana alam berskala besar. Misalnya, pada 2005 hingga 2006 lalu, mereka turut membantu proses evakuasi gempa bumi yang terjadi di Pakista.
Kala itu, pasukan NRF bertugas mengirimkan 3.500 ton pasokan yang dibutuhkan korban terdampak di Pakistan. Bahkan, teknisi dan tim medis juga dikirimkan ke kawasan tersebut untuk membantu menanggulangi bencana.
Pada September dan Oktober 2005, pesawat NRF digunakan untuk mengirimkan bantuan dari anggota NATO dan kemitraan lain ke Amerika Serikat, yang kala itu baru saja mengalami bencana Badai Katrina.
Kemudian baru-baru ini, tepatnya Agustus 2021, elemen NRF sempat diturunkan dalam proses evakuasi warga Afghanistan yang bekerja bersama NATO beserta keluarganya.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.