Dear Warga Jakarta, Jangan Lupa Pakai Masker!
Kinipaham – Polusi udara di DKI Jakarta belakangan makin menggila. Bahkan, menurut aplikasi IQAir, kualitas udara di Ibu Kota masuk kategori tidak sehat. Itulah mengapa, masyarakat disarankan tetap pakai masker saat keluar rumah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto membenarkan, setelah corona tak lagi dianggap pandemi, masyarakat bisa keluar tanpa masker. Namun, mengingat kualitas udara di Jabodetabek sedang buruk, mereka disarankan tetap menggunakannya.
“Kalau memang kualitas udara kurang baik, maka gunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar,” ujar Asep kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Asep menjelaskan kualitas udara memburuk ketika memasuki bulan Juni hingga akhir tahun. Ia mengatakan, pada bulan Juni hingga September curah hujannya kecil, sementara aktivitas masyarakat bertambah.
“Selama musim kemarau biasanya dari bulan Juni-September itu pasti memang kualitas udaranya kurang baik. Ya karena memang hujan berkurang, kemudian aktivitas masyarakat bertambah,” tuturnya.
Lebih jauh, Asep menerangkan, aktivitas pembangunan di Jakarta tinggi. Hal itu pun menjadi faktor pendukung meningkatnya polusi udara dan kualitas udara menjadi buruk.
“Kemudian juga Juni-Desember, aktivitas pembangunan di Jakarta tinggi. Sehingga menyebabkan aktivitas udara di Jakarta menjadi kurang baik,” ungkapnya.
Tetap Pakai Masker
Sekadar informasi, kualitas udara di Jakarta belakangan sedang buruk-buruknya berdasarkan situs IQAir, platform informasi kualitas udara yang dapat diketahui secara real-time.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akan menambah ruang terbuka hijau (RTH), mengurangi emisi udara buruk dari kendaraan bermotor, dan melakukan peralihan bahan bakar.
“Pemda DKI berbenah menambah RTH kita semua menanam pohon. Di sisi lain, kurangi emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar ke kendaraan alternatif,” kata Heru.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.