Tutup Akun Media Sosial Sementara Baik untuk Kesehatan Mental

Kinipaham – Belum banyak yang tahu, tutup akun media sosial sementara ternyata bisa meningkatkan kesehatan mental. Bahkan, hal tersebut dibuktikan melalui penelitian di lembaga pendidikan. Lantas, bagaimana penjelasannya?

Menurut studi baru yang diterbitkan di Mary Ann Liebert, tutup akun media sosial sementara, minimal sepekan, bisa mengurangi depresi, perasaan takut, dan kecemasan berlebihan. Itulah mengapa, rehat sejenak dari medsos dinilai baik untuk kesehatan mental.

Baca juga: Duduk Seharian Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental

Penelitian tersebut dilakukan Dr. Jeff Lambert bersama timnya dari Universitas Bath. Peneliti secara acak membagi dua kelompok pada 154 pengguna media sosial harian antara usia 18 dan 72 tahun.

Ilustrasi tutup akun media sosial sementara.
Ilustrasi tutup akun media sosial sementara.

Kelompok pertama diminta untuk menahan diri menggunakan media sosial selama satu minggu, sementara kelompok kedua diizinkan melanjutkan bermedia sosial seperti biasa.

Dampak Tutup Akun Media Sosial Sementara

Direktur Program DSW di Tulane University School of Social Work Dr. Tonya Cross Hansel menyatakan, semenjak pandemi melanda dunia, intensitas masyarakat dalam bermain media sosial lebih tinggi. Itulah mengapa, menurut penelitiannya, angka kesehatan mental mengalami penurunan.

“Kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan telah menurun selama beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditambah dengan kondisi medis sebelumnya, pengalaman kesedihan dan kehilangan, serta kondisi tenaga kesehatan yang sangat rentan,” ujar Hansel, dikutip Kinipaham dari Antara, Sabtu 21 Mei 2022.

Hansel berpendapat bahwa media sosial memang memainkan peran positif saat pandemi lantaran menyediakan cara bagi orang-orang untuk tetap terhubung, namun di sisi lain media sosial juga telah memperburuk kondisi negatif yang sudah ada sebelumnya.

“Misalnya, identitas digital palsu serta perbandingan terus-menerus dengan kehidupan palsu, hal tersebut dapat menumbuhkan perasaan sedih karena menganggap dirinya tidak sesuai standar,” urainya.

Ilustrasi Main Media Sosial di HP.
Ilustrasi Main Media Sosial di HP.

Dia juga menunjukkan, perundungan di media sosial dan waktu menatap layar yang berlebihan juga bisa menyebabkan kesehatan mental memburuk.

Hansel mengingatkan, seandainya pengguna merasa media sosial tidak bermanfaat atau suasana hatinya memburuk setelah menggunakan media sosial, hal tersebut bisa menjadi indikator perlunya istirahat sejenak.

“Demikian pula jika media sosial tidak membuat Anda merasakan kedamaian, harapan, atau kegembiraan—inilah saatnya untuk bertukar pikiran jika ada cara lain yang lebih baik untuk menginvestasikan waktu Anda,” tegasnya.

Lebih jauh, tambah Hansel, mungkin tak semua orang mampu rehat total selama seminggu dari media sosial. Itulah mengapa, dia mengingatkan, bermain media sosial boleh dilakukan setiap hari, asalkan dengan batasan-batasan tertentu. Artinya, seseorang juga harus mencari kesibukan lainnya.

“Pada akhirnya, pertimbangkanlah media sosial. Terkadang penarikan total menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana rehat media sosial dapat memberi Anda kegembiraan dan mempengaruhi kesehatan mental Anda,” kata dia.