Kinipaham – Hampir semua orang pasti kenal Cleopatra. Ratu Mesir berparas cantik itu dikenal berkat kecerdasarn serta pandangan politiknya yang mendalam. Maka tak heran, Cleopatra mampu menduduki takta kerajaan selama lebih dari 21 tahun.
Sebagai salah satu wanita yang paling dikenal dalam sejarah, pasti kita penasaran dengan segala hal tentangnya, termasuk soal kecantikan. Mulai dari perhiasan, kosmetik, hingga parfum yang dia kenakan.
Baca juga: Penasaran, Ada Apa di Bawah Pasir Gurun Sahara?
Pada 2012 silam, ilmuan sekaligus ahli arkeolog, Robert Littman dan koleganya, Jay Silverstein dari Universitas Hawaii, Amerika Serikat, melakukan penggalian di sebuah area yang diperkirakan menjadi pabrik parfum zaman mesir kuno. Mereka menemukan toples kaca kecil dan wadah tanah liat atau keramik.
Setelah penemuan itu, para ilmuan tersebut membawanya ke ahli parfum untuk diteliti lebih dalam. Hasilnya, toples kaca dan wadah yang ditemukan itu tak memiliki bau apapun, namun mengandung residu kering dari apa yang pernah ada di sana. Akhirnya, para ilmuan berhasil meneliti dan mampu membuat aroma yang hampir sama.
Namun, bagaimana para ilmuan tersebut tahu bahwa aroma itu merupakan parfum yang telah dipakai Cleopatra? Indikator yang paling jelas adalah karena bahan-bahan yang terkandung di wadah tersebut merupakan material yang hanya mampu dibeli kaum kaya pada masanya, dan Cleopatra melalui uji sejarah diketahui memiliki tempat sendiri untuk membuat parfumnya.
Kandungan tersebut terdiri dari minyak zaitun sebagai biang parfum, kayu manis, kapulaga, dan mur. Aroma parfumnya kuat, pedas dan dengan sentuhan akhir musk yang hangat. Ini juga merupakan parfum yang tahan lama.
Bagi Cleopatra, parfum tersebut bukan sekadar digunakan untuk wewangian saja. Melainkan juga untuk ritual, penyembahan, serta menggambarkan betapa tingginya posisi dia dalam status sosial kerajaan. (SFN)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.