Jernih dan Mencerahkan

Polemik Formula E di Monas, Sekda DKI Singgung soal Akhirat

63

Kinipaham –  Saat berpidato di hadapan anggota partai PDI-P, Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung keputusan Gubernur DKI, Anies Baswedan mengadakan Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Menurut dia, hal itu multak keliru karena area tersebut merupakan daerah cagar budaya.

“Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa bikin Formula E harus di situ? Kenapa Enggak di tempat lain, kan peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu, jangan melanggar aturan,” ujar Megawati dilansir dari RRI, Sabtu 22 Februari 2020.

Baca juga: Gelar Rapat Bareng Mahfud MD, Prabowo Jadi Beli Sukhoi SU-35?

“Monas itu di dalam keputusan peraturan termasuk cagar budaya, tapi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies (Baswedan), tapi saya hanya ngomong Monas itu sudah pasti (bagian dari) cagar budaya,” sambungnya.

Berkenaan dengan ucapan Megawati, Sekretaris Daerah atau Sekda DKI Jakarta, Saefullah pun buka suara. Ia beranggapan, keputusan menggelar Formula E di Monas itu sengaja diambil, supaya Indonesia bisa lebih dikenal secara global. Baik itu di dunia, maupun kehidupan setelahnya.

“Kan kita ingin Indonesia ini dikenal ya di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung, terkenal di dunia, (sekalian saja) terkenal di dunia dan akhirat. Kan kita percaya setelah ada dunia, ada akhirat,” ungkap Saefullah dikutip dari Antara.

Secara khusus, dirinya juga menyampaikan, pemilihan kawasan Monas sebagai lokasi lintasan bukannya tanpa alasan. Menurut dia, ketika banyak turis yang datang menyaksikan Formula E, serta kamera dari berbagai saluran TV international membidik area tersebut, diharapkan monumen bersejarah itu bisa menjadi simbol ikonik yang dikenal secara global.

“Monas itu kan ikon nasional yang kebetulan ada di Jakarta. Jadi ikon Jakarta juga. Kita ingin ini pada waktunya nanti ya disorot oleh banyak kamera TV nasional dan internasional sehingga, oh ini ada ya, namanya Tugu Monas, Monumen Nasional di Jakarta, Indonesia,” terangnya.

Selain itu, Saefullah juga menolak keras seandainya ada pihak yang menyebut bahwa penggunaan area Monas sebagai sirkuit Formula E bisa merusak cagar budaya. Ia bisa memastikan, saat balapan usai, kondisi Monas dan sekitarnya bakal baik-baik saja.

“Kan enggak ada yang dirusak. Siapa sih yang mau merusak? Enggak ada ya. Enggak bakal ada yang rusak. Ini semua urusan membangun, enggak ada urusan rusak-merusak,” kata dia.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.