Jernih dan Mencerahkan

Perlukah Anak Minum Paracetamol Usai Divaksin?

209

Kinipaham – Sebagai upaya memutus penyebaran virus corona, kini bukan hanya orang dewasa saja yang divaksin, melainkan juga anak-anak. Lantas, pertanyaannya, usai tubuh disuntik, perlukah anak-anak minum paracetamol?

Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K) menyarankan agar orang tua tak perlu memberikan paracetamol kepada anak jika memang tak timbul gejala demam pasca vaksinasi COVID-19.

“Kalau timbul demam, kita beri paracetamol. Tapi mohon dengan sangat, paracetamol jangan diberikan sebelum timbulnya demam,” ujar Hartono, dikutip Kinipaham dari Antara, Senin 20 Desember 2021.

Baca juga: Kelamaan WFH Bikin Bobot Tubuh Naik, Begini Trik Menangkalnya

Menurut Hartono, memberikan paracetamol ke anak saat tubuhnya tak demam bisa mempengaruhi proses pembentukan antibodi.

“Karena kalau diberikan paracetamol sebelum dimulainya demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalannya akan lebih rendah,” terangnya.

Hal tersebut, lanjutnya, didasarkan pada pengamatan dan pengalaman vaksinasi jenis lainnya yang diberikan pada anak atau bayi pada umumnya.

“Untuk vaksin COVID-19, ini sebenarnya belum diteliti. Tapi untuk amannya, jangan diberikan obat penurun demam sebelum timbulnya demam. Bila timbul demam, silakan berikan obat penurun demam,” ungkapnya.

Demam merupakan salah satu bentuk respon tubuh setelah mendapatkan suntikan vaksin atau biasa disebut sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Hartono mengatakan KIPI pascavaksinasi COVID-19 pada umumnya bergejala ringan yang dibagi menjadi dua, yakni lokal dan sistemik.

Pada gejala lokal efek samping yang dirasakan berupa nyeri, kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan. Sementara KIPI sistemik berupa efek lemas, mengantuk, badan terasa hangat, hingga demam.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.