Kinipaham – Nama Kim Jong Un kembali menjadi perbincangan warga dunia. Bukan karena gaya kepemimpinannya yang terkenal kejam, namun ia sempat dirumorkan tengah dalam kondisi kritis bahkan dikabarkan meninggal dunia. Kim Jong Un memang dikabarkan usai menjalani operasi jantung pada awal April 2020 lalu.
Kabar ini diberitakan jaringan televisi di Hongkong. Namun, salah satu majalah terbitan Jepang melaporkan bahwa Kim Jong Un dalam kondisi vegetatif usai menjalani operasi jantung. Kondisi vegetatif yang dimaksud di sini, ialah keadaan disfungsi otak kronis ketika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Baca juga: Siapa Sangka, 12 Benda di Sekitar Kita Ini Hasil Pengembangan NASA
Sebelum berita kondisi kesehatannya yang bahkan diberitakan meninggal dunia, ditaktor asal Korea Utara ini memang kerap kali menuai kontroversi. Ia mulai menjabat pada 17 Desember 2011 usai sang ayah, Kim Jong Il dinyatakan tewas. Sembilan tahun menjabat sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, sederet keputusan ‘nyentrik’ telah dibuatnya tanpa pandang bulu.
Dilansir dari berbagai sumber, inilah deretan aksi kejam yang dilakukan pria berjuluk Raja Bintang Pagi tersebut.
1. Eksekusi Paman Sendiri
Hukuman yang diberikan Kim Jong Un ternyata tidak pandang bulu. Ia diketahui pernah mengeksekusi pamannya sendiri, Jang Song Thaek pada 12 Desember 2013 lalu. Nama Jang Song Thaek juga dihapus dalam segala dokumen hingga dianggap tak pernah ada.
Alasan dilakukannya eksekusi tersebut lantaran sang paman terbukti bersalah melakukan aksi penghianatan. Jang Song Thaek adalah suami bibi Kim Jong Un sekaligus adik kandung dari Kim Jong Il. Jang Song Thaek juga diyakini menjadi mentor politik bagi Kim Jong Un ketika sang ayah mangkat.
Jang Song Thaek dieksekusi dengan cara yang kejam. Ia diumpankan kepada 120 ekor anjing liar yang kelaparan dalam kondisi telanjang. Jang Song Thaek juga dilaporkan dimasukkan dalam kandang anjing liar bersama 5 orang lain dan disaksikan langsung oleh Kim Jong Un dan 300 pejabat senior lainnya.
2. Eksekusi Belasan Musisi
Seorang wanita bernama Hee Yeon Lim dipaksa menonton belasan musisi dieksekusi mati oleh sang diktator di stadion sepak bola. Diketahui alasan eksekusi mati tersebut lantaran dituduh membuat film panas.
Hee Yeon Lim merupakan putri berpangkat kolonel, Wui Yeon Lim, yang juga pernah masuk lingkaran dalam pemerintahan Korea Utara. Ia bisa bersaksi karena pada 2015 setelah sang ayah meninggal, Hee dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dari negara tersebut.
Kepada Mirror, Hee bercerita ketika ia dipaksa menonton sebelas musisi dieksekusi. “Para musisi digelandang ke stadion, diikat, dikerudungi kepalanya dan sepertinya disumpal mulut mereka sehingga tidak bisa bersuara, tidak bisa memohon belas kasihan atau menjerit,” ungkapnya.
“Hidup mereka berakhir di bawah senjata anti pesawat. Sangat mengerikan dan saya tidak nafsu makan selama tiga hari karena perut saya mual,” kata dia menambahkan.
3. Dilempar ke Kolam Piranha
Tuduhan kudeta ternyata menjadi momok yang bisa membuat sang diktator murka. Alasan inilah yang membuat ia melakukan eksekusi seorang jenderal yang tak disebutkan namanya. Jenderal itu teras di sebuah tangka raksasa berisi ikan piranha di Pyongyang.
Dikatakan bahwa lengan jenderal itu dipotong terlebih dahulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki yang berisi ratusan ikan piranha yang diimpor langsung dari Brazil. Tidak jelas apakah sang jenderal terbunuh oleh ikan buas tersebut, karena luka-lukanya atau karena tenggelam.
4. Eksekusi Mantan Pacar
Kim Jong Un ternyata sempat menjalin hubungan dengan musisi sekaligus penari asal negaranya, Hyon Song Wol. Namun sang ayah disebut tak menyetujui hubungan tersebut. Hubungan cintanya tak direstui, Hyon memutuskan untuk menikah dengan perwira militer dan sudah memiliki bayi.
Setelah menikah, Hyon diketahui masih menemui Kim Jong Un dan membuat ibu negara, Ri Sol Ju, keberatan dengan mantan pacar suaminya itu. Hyon bernasib tragis usai dieksekusi karena video skandalnya terbongkar. Dilansir dari The Telegraph, ia ditangkap pada 17 Agustus 2013 karena melanggar UU Domestik tentang Pornografi.
Hyon dieksekusi menggunakan senapan mesin bersama dengan 12 anggota musisi dan penari Orhas Unhasu atau Band Musik Wangjaesan dan Moranbong. Mereka dituduh membuat video melakukan adegan dewasa dan menjual rekaman. Kedua kelompok musik itu juga sudah dibubarkan.
5. Dieksekusi karena Tertidur
Menteri Pertahanan Korea Utara dikabarkan dieksekusi mati dengan senjata anti serangan udara hanya karena ia tertidur dalam acara resmi yang dipimpin Kim Jong Un. Hyon Yong Chol didakwa dengan tuduhan rasa tidak hormat.
Eksekusi yang dilakukan disaksikan oleh ratusan pejabat tinggi militer dan dilakukan di lapangan pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang. Senjata yang digunakan untuk eksekusi memiliki jangkauan hingga 8.000 meter. Namun senjata itu ditembakkan hanya berjarak 30 meter dalam eksekusi tersebut.
6. Eksekusi karena Menonton Drama Korea
Popularitas drama asal Korea Selatan ternyata juga terjadi di Korea Utara. Namun ada ganjaran bagi yang menontonnya karena ini tindakan illegal. Dilaporkan pada November 2013, pemerintah Korea Utara melakukan eksekusi berskala besar pertama.
Sebanyak 80 orang dieksekusi karena kesalahan relatif ringan seperti menonton drama asal Korea Selatan dan mendistribusikan materi pornografi. Eksekusi dilaporkan terjadi di beberapa kota, seperti Wonsan, Chongjin, Sariwon dan Pyongsong.
Di Wonsan, 8 orang diikat dengan kepala ditutupi karung putih dan diberondong senapan putih. 10 ribu orang termasuk anak-anak dipaksa untuk menyaksikan eksekusi yang dilakukan di Stadion Shinpong.
Para korban di Wonsang mayoritas dituduh menonton drama Korea Selatan yang diselundupkan ke wilayah utara. Rekan para korban eksekusi dikirim ke kamp penjara.