Keseringan Makan Kacang Bikin Jerawatan, Mitos atau Fakta?
Kinipaham – Sejak dulu hingga sekarang, ada satu asumsi yang masih dipercaya banyak orang, yakni keseringan makan kacang bikin jerawatan di wajah. Lantas, apakah pendapat tersebut benar atau sekadar mitos belaka?
Sebagian wanita di Indonesia merasa, makan kacang bikin jerawatan sejatinya bukan sekadar mitor, melainkan fakta. Sebab, menurut mereka, salah mengkonsumsi makanan bisa merusak kulit wajah.
Itulah mengapa, saat sedang berjerawat, sejumlah wanita memilih menjauhi bahkan sama sekali tak mau makan kacang.
Makan Kacang Bikin Jerawatan, Benarkah?
Menurut dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV yang tergabung di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), makan kacang bikin jerawatan sebenarnya hanya mitor belaka. Sehingga, kata dia, tak perlu lagi dipercaya.
“Mitosnya orang jerawatan tidak boleh makan kacang, yang berlemak dan sebagainya, itu mitos yang berkembang,” ujar Anthony, dikutip Kinipaham dari Antara, Jumat 25 Maret 2022.
Konsumsi cokelat dan makanan berminyak juga dikatakan tak banyak berpengaruh pada munculnya jerawat. Namun, studi menunjukkan, konsumsi makanan tertentu termasuk mengandung karbohidrat, seperti roti, dan keripik dapat memperburuk jerawat.
“Memang dalam penelitian long term ada yang menyebutkan tidak boleh makan diet ini dan itu, tetapi sebenarnya tidak berhubungan langsung. Bukan seperti alergi obat atau makanan. Misalnya hari ini makan kacang, atau seafood dalam setengah jam akan bengkak wajahnya seperti alergi makanan,” tuturnya.
Berbicara penyebab jerawat, maka bisa lebih dari satu mencakup peradangan, produksi kelenjar minyak sebum berlebihan, hormon yang tidak seimbang hingga sumbatan pada kelenjar minyak di kulit.
Dari sisi faktor risiko, gaya hidup, suhu udara, kesehatan mental, tingkat stres, personal hygienis, komitmen dan ketaatan pasien dalam berobat, dan faktor genetik dikatakan menyumbangkan munculnya penyakit jerawat.
Jerawat Banyak Menyerang Remaja
Mengutip Mayo Clinic, jerawat paling umum dialami kalangan remaja, meskipun juga terjadi pada orang-orang dari segala usia. jika pengobatan mandiri tidak menghilangkan jerawat, maka sebaiknya berkonsultasilah lamgsung dengan dokter agar mendapat resep obat terbaik.
Bagi kebanyakan wanita, jerawat dapat bertahan selama beberapa dekade, dengan flare biasa terjadi seminggu sebelum menstruasi. Pada orang dewasa yang lebih tua, timbulnya jerawat parah secara tiba-tiba mungkin menandakan penyakit mendasar yang memerlukan perhatian medis antara lain bila disertai pingsan, sulit bernafas dan pembengkakan mata, wajah, bibir atau lidah.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.