Kinipaham – Keseringan nonton film atau video dewasa tentu tidak baik untuk fungsi otak. Sebab, bisa menyebabkan candu alias keinginan untuk menyaksikannya terus menerus. Imbasnya, hal itu bisa merusak bagian prefrontal cortex yang menjadi pusat kendali moral serta kontrol pada tubuh.
Dilansir dari laman The Health Site, Sabtu 26 Desember 2022, seorang peneliti bernama Rachel Anne Barr menyebut, film biru atau dewasa merupakan jenis tontonan yang paling mudah menarik minat penonton. Itulah mengapa, hal itu bisa mengganggu kesehatan mental, serta kegiatan seksual di kehidupan nyata.
“Mulai dari depresi hingga disfungsi ereksi, menjadi dampak dari pornografi. Video biru merupakan properti sebagai pemicu yang sangat kuat untuk mengubah kemampuan otak dan membuatnya beradaptasi dengan hal itu,” ujar Rachel.

Ia juga menyebut, sulit mencegah seseorang untuk tidak menonton film dewasa. Sebab, saat ini, video yang menampilkan adegan tanpa busana itu bisa diakses dengan mudah melalui perangkat digital. Bahkan, Por*hub, sebagai situs pornografi terbesar di dunia, pada tahun lalu memiliki 33,5 miliar akun yang tedaftar sebagai pelanggan.
Selain itu, kata dia, dampak jangka panjang menonton film dewasa jauh lebih berbahaya. Salah satunya, penurunan fungsi seksual, khususnya saat mencapai orgasme atau ereksi terhadap pasangan.
“Adanya perubahan pada otak membuat kadar kepuasan seksualnya menjadi berbeda. Hal itu berdampak pada kualitas hubungan dan komitmen dengan pasangan yang juga ikut terganggu,” kata dia. (SFN)