Kinipaham – Pada penghujung Januari lalu, Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto bertemu Menhan Rusia, Sergey Shoygu di Moskow untuk membahas sejumlah perjanjian. Salah satunya, mengenai pembelian jet tempur Sukhoi SU-35 yang berjumlah 11 unit.
Namun demikian, negosiasi tersebut agaknya banyak menemui hambatan, bahkan terancam batal setelah adanya ancaman sanksi ekonomi dari Amerika Serikat melalui aturan yang tertulis di Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act.
Baca juga: Bukan Tabrak Gunung Es, Apa Penyebab Tenggelamnya Kapal Titanic?
Pada dasarnya, melalui Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act, AS dimungkinkan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada negara yang mencoba melawan mereka atau melakukan kegiatan yang berpotensi merugikan kepentingan negara tersebut.
Tak hanya memerintahkan Indonesia untuk membatalkan kontrak pembelian Su-35 dari Rusia, pihak AS juga menawarkan Indonesia untuk membeli F-16 buatannya. Akan tetapi, Indonesia menolak dan lebih tertarik membeli F-35 karena jet tempur itu dikembangkan dalam program Joint Strike Fighter atau JSF dengan para negara mitra.
Lantas, secanggih apa sih pesawat siluman tersebut? Benarkan lebih mengerikan dibandingkan SU-35? Berikut kami sajikan spesifikasi lengkapnya.
Disitat dari laman resmi F-35, Rabu 25 Maret 2020, jet tempur tersebut merupakan pesawat generasi kelima yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan Sukhoi SU-35. Salah satu fitur andalan F-35 ialah ‘Stealth’ atau bahasa ilmiahnya Low Observable (LO). Teknologi itu membuat keberadaan pesawat sulit diendus lawan lantaran Radar Cross Section (RCS) yang amat kecil.
Berbeda dengan SU-35 yang hanya andal melalui pertarungan jarak dekat, F-35 justru tangguh di berbagai jenis pertempuran termasuk jarak jauh. Pesawat AS itu dibekali radar AESA AN/APG-81 yang dapat menjejak target dari titik yang tak terjangkau mata.
Dengan itu, F-35 bisa mengunci lawan terlebih dahulu dan menembaknya dari jarak jauh tanpa harus terlibat dogfight yang membutuhkan manuver ekstrim layaknya Su-35.
Pesawat tersebut menggunakan mesin F135-PW-100 dengan ketinggian 50 ribu kaki di atas permukaan laut serta kecepatan maksimum hingga mach 1.6 atau setara 1960 kilometer per jam.
Di sektor persenjataan, F-35 dibekali berbagai perangkat tembak seperti bom misil dari udara-ke-udara AIM-120C, bom misil dari udara-ke-darat AIM-9X, rudal jelajah AGM-158 Joint Air to Surface Stand-off Missile (JASSM), peledak berpemandu, serta hardpoint eksternal yang memuat persediaan bahan bakar serta senjata pendukung lainnya.
Pembekalan canggih tersebut membuat harga jet tempur AS lebih mahal dibandingkan milik Rusia. Hadir melalui dua skema berbeda, yakni F-35A, F-35B, serta F-35C, moda tempur udara itu dijual paling mahal Rp1,66 triliun.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.