Jernih dan Mencerahkan

Dulu Remehkan Corona, Kini Donald Trump Rasakan Akibatnya

103

Kinipaham – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Ibu Negara, Melania Trump, diketahui terinfeksi virus corona. Kabar tersebut dikonfirmasi Trump lewat akun twitternya.

“Malam ini, @FLOTUS dan saya positif COVID-19 .Kami akan karantina dan melakukan proses penyembuhan secepat mungkin,” tulis Trump dalam cuitannya tersebut.

Dikenal sebagai sosok yang kontroversial, Trump memang disebut kerap meremehkan bahaya virus corona. Walaupun negaranya sendiri sudah mencatatkan 7 juta angka kasus dan 212 ribu kematian, ia seakan abai pada protokol kesehatan yang dianjurkan.

Baca juga: Ferdinand: Luhut Lebih Jago Tangani Corona Ketimbang Anies

Trump jarang terlihat mengenakan masker di acara publik. Ia juga melakukan kampanya dengan mengumpulkan massa. Tak jarang pernyataan kontroversial juga keluar dari mulutnya. Berikut adalah sederet tindakan kontroversial Trump terkait virus corona.

Sebut virus flu biasa

Di awal kemunculan Covid-19, Trump pernah menganggap corona sebagai flu biasa. Alasannya karena angka kematian akibat flu biasa lebih tinggi daripada corona.

Ia juga mengklaim tak akan menutup negaranya. Namun akhirnya pernyataan ini diralatnya sendiri dengan menyadari pentingnya jarak sosial lantaran proyeksi kematian Covid-19 disebut mencapai 2,2 juta orang.

Suntik disinfektan dan sinar UV

Pada 24 April 2020, Trump mengeluarkan pernyataan yang dinilainya sebagai sarkastik. Ia mengusulkan suntik disinfektan dan sinar UV sebagai obat virus corona.

“Jadi seandainya tubuh kita terpapar sinar ultraviolet atau sinar yang sangat kuar, saya pikir Anda mengatakan belum memeriksa tetapi Anda akan mengujinya. Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ad acara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?” ungkapnya.

Minum obat malaria

Tidak hanya disinfektan dan sinar UV, Trump juga memiliki ‘ide gila’ terkait corona. Ia bahkan mengujinya pada dirinya sendiri. Saat itu Trump mengaku rutin mengonsumsi obat malaria hidroksiklorokuin sebagai pencegahan virus corona. Padahal obat tersebut belum teruji.

Saat ditanya alasannya, ia hanya berpikir obat itu bagus dan banyak kabar bagus terkait obat tersebut. Sang presiden juga mempromosikan obat itu meskipun para pakar menyebut obat itu tak manjur.

Serangan untuk WHO

Mei 2020, Donald Trump sempat melancarkan serangan yang ditujukan pada Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Ia menyebut WHO sebagai boneka China. Pernyataan itu muncul ketika tudingan AS yang menyatakan bahwa WHO membiarkan virus corona tak terkontrol dan membiarkan banyak nyawa tak terselamatkan.

Sindiran corona sebagai bela diri dari China

Trump pernah menyebut bahwa corona adalah penyakit yang memiliki banyak nama. “Aku bisa menyebut Kung Flu. Aku bisa memberi 19 nama berbeda. Banyak yang sebut itu virus atau flu. Apa bedanya?” katanya.

Olok-olok lawan politiknya yang gunakan masker

Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden,mengatakan bahwa Trump benar-benar bodoh karena mengolok-olok dirinya yang mengenakan masker.

“Dia bodoh, benar-benar bodoh, berbicara seperti itu. Setiap dokter terkemuka di dunia mengatakan Anda harus mengenakan masker saat berada di tengah banyak orang,” kata Biden saat diwawancarai CNN pada Selasa (26/5) silam.

Sebeumnya, Trump sempat bertanya pada Biden mengapa harus mengenakan masker di luar ruangan ketika cuacanya sedang cerah. Trump juga mempertanyakan Biden yang mengenakan masker di luar ruangan namun ketika di rumah bersama sang istri, dicopotnya.

“Saya pikir sangat tidak biasa bahwa dia menggunakan masker,” ungkapnya. (Hane)

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.