Jernih dan Mencerahkan

Dipotret ESA, Begini Penampakan Matahari dari Jarak Dekat

259

Kinipaham – Sebagian kita mungkin pernah bertanya-tanya, bagaimana penampakan matahari dari jarak dekat? Benarkah bentuknya seperti bola panas dengan kobaran api yang besar?

Baru-baru ini, European Space Agency (ESA) bersama dengan NASA berhasil memotret penampakan matahari dari jarak dekat. Bahkan, gambar tersebut diambil dengan resolusi tinggi berupa cakram penuh.

Dilansir dari Antara, Minggu 3 April 2022, gambar lain yang diambil instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) mewakili gambar matahari penuh pertama dari jenisnya dalam 50 tahun, dan sejauh ini menjadi yang terbaik.

Penampakan matahari dari jarak dekat yang dipotret ESA.
Penampakan matahari dari jarak dekat yang dipotret ESA.

Penampakan Matahari dari Jarak Dekat

Gambar diambil ketika Solar Orbiter berada pada jarak sekitar 75 juta kilometer, setengah jalan antara dunia kita dan bintang induknya. Solar Orbiter sendiri merupakan misi luar angkasa kerjasama internasional antara ESA dan NASA.

Teleskop resolusi tinggi EUI mengambil gambar dengan resolusi spasial yang begitu tinggi, sehingga pada jarak sedekat itu diperlukan mosaik 25 gambar individu untuk menutupi seluruh Matahari.

Gambar diambil satu demi satu, gambar penuh diambil selama lebih dari empat jam karena setiap mosaik membutuhkan waktu sekira 10 menit, termasuk waktu untuk pesawat ruang angkasa menunjuk dari satu segmen ke segmen berikutnya.

Secara total, gambar akhir berisi lebih dari 83 juta piksel dalam petak 9148 x 9112 piksel. Sebagai perbandingan, gambar ini memiliki resolusi sepuluh kali lebih baik daripada yang dapat ditampilkan layar TV dengan kualitas gambar 4K.

Penampakan matahari dari jarak dekat.

EUI mencitrakan matahari pada panjang gelombang 17 nanometer, di wilayah ultraviolet ekstrem dari spektrum elektromagnetik. Ini mengungkapkan atmosfer bagian atas matahari, korona, yang memiliki suhu sekitar 1 juta derajat Celcius.

Pada posisi pukul 2 (dekat gambar Bumi untuk skala) dan posisi pukul 8 di tepi matahari, filamen gelap dapat terlihat menonjol dari permukaan. ‘Tonjolan’ ini cenderung meletus, melemparkan sejumlah besar gas korona ke luar angkasa dan menciptakan badai ‘cuaca antariksa’.

Selain EUI, instrumen SPICE juga merekam data selama penyeberangan. Ini juga perlu disatukan sebagai mosaik.

Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.