Kinipaham – Kememunculan COVID-19 varian Omicron membuat pemerintah dari sejumlah negara meminta penduduknya menerima booster vaksin. Meski tujuannya baik, namun rencana tersebut mendapat tentangan dari sejumlah pihak. Sebab, menurut mereka, itu hanya akal-akalan belaka.
Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mendesak masyarakat setempat untuk segera di-booster vaksin. Bahkan, mereka telah membuat pedoman baru mengenai kapan penyuntikan hendak dilakukan.
CDC menjelaskan, booster tersebut bertujuan untuk membangun kembali perlindungan yang mungkin telah berkurang sejak rangkaian vaksinasi awal. Penelitian menunjukkan, booster bisa mengurangi kemungkinan seseorang terkena COVID-19 atau menjadi sakit parah jika tertular.

Dari sisi cara kerja, ketika seseorang mendapatkan vaksin apa pun, maka sistem kekebalan memasang respons antibodi untuk melawan infeksi di masa depan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, respons kekebalan melemah dan suntikan booster memperkenalkan kembali sistem kekebalan pada patogen sehingga membuat lebih banyak sel penghasil antibodi.
Asisten profesor mikrobiologi-imunologi di Chicago’s Northwestern University Feinberg School of Medicine, Pablo Penaloza-MacMaster mengatakan, faktor kunci dalam proses tersebut, yakni sel darah putih yang disebut sel B pada tubuh menunggu untuk mengenali dan melawan patogen yang sama.
“Begitu Anda memasukkan suntikan lain, sel B memori Anda dapat merasakan protein yang dibuat oleh virus, kemudian mereka mulai membuat lebih banyak antibodi,” ujar Pablo Penaloza-MacMaster, dikutip dari Antara, Selasa 28 Desember 2021.
Lebih jauh, Penaloza-MacMaster menjelaskan, booster mungkin menawarkan lebih banyak perlindungan silang terhadap varian yang berbeda.
Booster Vaksin COVID-19 Terbukti Efektif
Sebelumnya, pihak Johnson & Johnson melaporkan, ketika orang menerima booster dua bulan setelah suntikan pertama, tingkat antibodi meningkat empat hingga enam kali lipat. Sementara itu, tingkat antibodi meningkat 37 kali lipat oleh booster Moderna dan 25 kali lipat oleh booster Pfizer.
Lantas, berapa lama booster yang disuntikkan menjadi efektif di tubuh manusia? Sayangnya, tidak mungkin untuk mengetahui saat yang tepat kapan vaksin booster menjadi efektif sepenuhnya.

Kecil kemungkinan seseorang mendapatkan perlindungan ekstra sehari setelah mendapatkan booster. Sebab, biasanya diperlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu bagi sel-sel memori untuk menghasilkan lebih banyak antigen.
“Kita tahu, antara minggu pertama dan kedua memiliki peningkatan besar dalam perlindungan, tetapi belum ada eksperimen yang melihat jam atau hari,” kata Penaloza-MacMaster.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.