Kinipaham – Garis penyebrangan atau sering disebut Zebra Cross merupakan marka yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin menyebrangi jalan. Biasanya tanda tersebut berbentuk garis membujur dengan kombinasi warna hitam dan putih.
Persilangan dua warna netral itu membuat dunia mengenalnya sebagai Zebra Cross. Menariknya, di awal terciptanya garis penyebrangan tersebut, sebagian negara di Eropa acap menyebutnya sebagai Panda Cross. Sebab, mamalia pemamah bambu itu juga memiliki warna bulu yang serupa Zebra.
Disitat dari laman Historic England yang juga dimuat di 100KPJ, Sabtu 21 Maret 2020, garis penyebrangan jalan baru tercipta pada 1951 silam. Kala itu, kota pertama yang menggunakannya adalah Slough, Berkshire, Inggris.
Baca juga: Uniknya Masyarakat Jepang, Sewa Mobil Cuma untuk Tidur
Gagasan tersebut muncul dari pemerintah setempat yang melihat angka kecelakaan pejalan kaki terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga dibuatlah penanda yang memaksa kendaraan harus berhenti sejenak atau mengurangi kecepatan saat ingin melintasinya.
Uniknya, sebelum berwarna hitam-putih, garis penyebrangan jalan sempat diberi warna biru dan kuning. Namun dalam beberapa kondisi, perpaduan warna tersebut tidak terlihat jelas, sehingga diganti dengan kombinasi warna yang lebih kontras.
Tapi seiring majunya zaman, saat ini Zebra Cross tak selalu mengadopsi tampilan lama. Di beberapa kota, garis penyebrangan jalan itu dibuat dengan visualisasi yang memikat mata, seperti bentuk tangga, ular, bebatuan, jembatan, serta guratan lain yang menonjolkan nuansa seni khas masa kini.
Bahkan, di beberapa titik kota Jakarta, marka jalan tersebut telah disempurnakan menjadi pelican crossing dengan memanfaatkan lampu jalan sebagai kontrol pejalan kaki.
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.