Jernih dan Mencerahkan

Anak Sakit, Mending Dikasih Obat Sirop atau Puyer?

79

Kinipaham – Sebagian orang tua mungkin masih kerap bertanya-tanya, jika anak sakit, lebih baik diberikan obat sirop atau puyer?

Dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta mengatakan, pemberian obat jenis sirop ataupun puyer harus disesuaikan dengan karakteristik anak. Dia menjelaskan setiap anak memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda, termasuk dalam mengkonsumsi obat-obatan.

“Kita harus mengenal karakter anak kita, enggak semua anak suka dikasih sirop, ada juga yang enggak bisa dikasih puyer. Ada yang dikasih sirop malah muntah, kita harus tahu anak kita cocoknya apa setelah itu sampaikan ke dokternya,” ujar dr Denta, dikutip dari Antara, Sabtu 26 November 2022.

Ilustrasi ibu kasih anak obat.Dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta mengatakan, pemberian obat jenis sirop ataupun puyer harus disesuaikan dengan karakteristik anak. Dia menjelaskan setiap anak memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda, termasuk dalam mengkonsumsi obat-obatan.
"Kita harus mengenal karakter anak kita, enggak semua anak suka dikasih sirop, ada juga yang enggak bisa dikasih puyer. Ada yang dikasih sirop malah muntah, kita harus tahu anak kita cocoknya apa setelah itu sampaikan ke dokternya," ujar dr Denta, dikutip dari Antara, Sabtu 26 November 2022.
Pemberian obat pada anak juga harus disesuaikan dengan keluhan atau gejala yang dialami. Menurut dr Denta, orangtua harus menghindari menerka-nerka takaran obat pada anak dan lebih baik dikonsultasikan kepada dokter atau apoteker.
"Jangan asal minum obat, orangtua harus cermat memilih obat buat keluarganya baik yang dijual bebas atau dari dokter," ungkapnya.
Lebih jauh, dr Denta mengingatkan untuk selalu membaca label, dosis dan tanggal kadaluwarsa pada kemasan obat. Selain itu, selalu pantau reaksi obat yang diberikan kepada anak. Apabila dalam beberapa hari gejala tidak menurun segera datang ke fasilitas kesehatan.
"Selalu monitor reaksi obat pada anak. Jadi kalau habis minum obat, itu belum selesai harus dievaluasi lagi apakah obatnya bekerja baik, apa ada efek sampingnya, kalau enggak sembuh-sembuh berarti harus ke fasilitas kesehatan dan berkonsultasi," kata dia.
Ilustrasi ibu kasih anak obat.

Pemberian obat pada anak juga harus disesuaikan dengan keluhan atau gejala yang dialami. Menurut dr Denta, orangtua harus menghindari menerka-nerka takaran obat pada anak dan lebih baik dikonsultasikan kepada dokter atau apoteker.

“Jangan asal minum obat, orangtua harus cermat memilih obat buat keluarganya baik yang dijual bebas atau dari dokter,” ungkapnya.

Lebih jauh, dr Denta mengingatkan untuk selalu membaca label, dosis dan tanggal kadaluwarsa pada kemasan obat. Selain itu, selalu pantau reaksi obat yang diberikan kepada anak. Apabila dalam beberapa hari gejala tidak menurun segera datang ke fasilitas kesehatan.

“Selalu monitor reaksi obat pada anak. Jadi kalau habis minum obat, itu belum selesai harus dievaluasi lagi apakah obatnya bekerja baik, apa ada efek sampingnya, kalau enggak sembuh-sembuh berarti harus ke fasilitas kesehatan dan berkonsultasi,” kata dia.

Ruangan komen telah ditutup.